MEuLaboH

Konon berasal dari kata "berLabUh" santer dan terkenal kala invasi TsuNaMi taklukkan tepi daratan AtJeH bagian barat ini. Berharap tak sama TrAgiSnya dengan Meulaboh, BloG ini berisikan iMaGes bertema huMan iNteRest, Still liFe, pHoto JourNalist, dll-lah yaNg berlokasi di bagian baRat KaLimAntaN. Karenanya kritik dan saran serta tips untuk peraCik mEdIa sempit ini dari sanG pElaBuh (MeuLaboH) sangat di nanti. Tak AyaL TeriMa kasih PeraCik haturkan bagi setiap sumbangSihnYa. SalAm!

Segelas ASA



Lama nian tak merumput eh nge-Post maksudq, hingga akhirnya tak sengaja sampai pada media ini di sela rutinitasq se-hari2, tuntutan konsep frame dalam blog ini terpaksa tertunda lantaran tuntutan perut, huahahaha klise atau terlampau dibuat dramatis, ...ini jg yg melatarbelakangi postq sebelumnya tentang komersialisasi pendidikan, ketika lini borjuis terlampau mndominasi fasilitas pendidikan di negeri ini, artikel sengaja aku kutip lewat akademisi sekaligus pemerhati pendidikan yang tulisannya jg s4 mampir di kompas lantaran diriku tak terlampau kuasai seluk beluk fakta komersialisasi pendidikan dari awal wacana muncul.


Segelas Asa,. kata lain dari harapan lebih atas kemungkinan yang belum jelas kpastiannya,.. Segelas asa pastinya pernah mampir di tiap insan di negeri ini, ada yang prioritasnya pekerjaan, pasangan impian, status sosial, dll yg ditengarai mampu dongkrak satus strata sosial sseorang pd kultur masyarakat negeri ini, namun yang ingin aku utarakan benar adalah kesempatan pendidikan di negeri ini yang sudah tak semestinya lagi, kaum yang terbentuk serta merta menjadi kaum individual yang kepentingannya tak lebih di seputar dirinya sendiri, dan paling besar berkutat di lingkaran komunitas fanatik bin maniak dogma aristokrat edan.
Wew, berantakan amat tulisanku ini, tak jelas yang mana jadi inti pembicaraan, sudahlah aq lanjutkan saja buat yang sudi mengikuti,... see,.
berawal dari pertemuanku dengan rekan atau akrabnya saudaraku di organisasi (UKM) kampus dahulu, saudara n saudari yang notabene tidak diuntungkan secara ekonomi, terlahir di kalanagan keluarga dengan kelas atau strata relatif rendah dlm kultur masyarakat negeri ini, anehnya banyak dari mereka yang hidup, bangkit dari kondisi pemiskinan terstruktur yang di setting segelintir tangan demi kepentingan yang seutuhnya belum terindentifikasi secara menyeluruh. Dari sorot mata , mimik ekspresi ketika diskusi menjawab ketimpangan sosial di negeri ini, ada kemandirian yang berarti, mereka bilang suatu bentuk perlawanan atas hak memperoleh pendidikan, bagaimana tidak masyarakat miskin seolah dipinggirkan dalam hal pemenuhan kebutuhan pendidikan yang semestinya menjadi hak dasar setiap warga di negeri ini, tak hanya dalam memenuhi kebutuhan materi, dalam menimba ilmupun mereka terlihat mengendus mengais sebutir demi sesuap, meski tak sedikit dari mereka yang kehilangan asa dari kondisi yang ada sekarang ini. (bersambung)...


RituAL PenGumPuL At TPAS BAtuLayAng

 


ANGLE - Templates Novo Blogger 2008